Pasang Iklan Berbayar Disini

Pasang Iklan Berbayar Disini

Sejak Dini, Ajarkan Anak Soal Konsep Kekalahan

Baturaja Radio - Mungkin ini terdengar sepele. Jarang pula ditemui seorang ibu mengajarkan anaknya untuk kalah. Orangtua manapun pasti menginginkan anaknya untuk menjadi pemenang di setiap hal. Tapi yang kadang sering dilupakan orangtua adalah, hidup terus berjalan dengan segala intriknya.

Tak selamanya, seorang anak bisa menikmati masa-masa terbaik mereka. Sesekali, pastilah ia harus mencicipi pahit getirnya kekalahan. Yang terbaik yang bisa dilakukan orangtua sejak dini tentu dengan mengajarkan anak soal konsep kekalahan.

Kalah bukan berarti menjadi yang terburuk. Kalah bisa dirangkul sebagai kenyataan yang pahit dan berat tapi bisa dilalui dengan cara yang anggun. Setiap anak, sejak dini harus bisa memahami perbedaan antara kalah dengan menjadi pecundang. Bagaimana untuk menerima kekalahan meski dia sudah mengupayakan segala kekuatannya.

Berikut beberapa tips yang bisa Anda terapkan untuk mengajari konsep kekalahan kepada anak :

1. Apa artinya kalah ?

Sejak awal, biasakan memberi pengertian pada anak apa arti dari kekalahan. Jelaskan, bahwa kalah dalam permainan atau kompetisi tidak menjadikan anak Anda seorang pecundang. Sebaliknya, kalah berarti dia tidak menjadi juara. Bukan berarti kalau tidak menjadi juara satu, seseorang harus kehilangan semangat untuk terus mencoba. Itu hanya satu permainan dan kehidupan seorang anak tentu masih panjang.

2. Luapkan perasaan.

Kalah memang berat. Apalagi jika sebelumnya anak Anda sudah berjuang keras. Tentu saja susah menghadapi kenyataan kekalahan. Tapi ajarkan mereka untuk mengekspresikan kekalahan itu. Pasti sulit bagi seorang anak untuk dituntut menjaga perasaan mereka saat kekalahan mendera. Maka dari itu, dampingi mereka saat mereka meluapkan perasaaan tentang kekalahan yang dideritanya. Ingatkan, bahwa apapun yang terjadi, mereka tetap Anda cintai.

3. Mengakui kekurangan.

Kalah bukan berarti mendefinisikan bahwa anak Anda tidak jago atau tidak lihai dalam sesuatu hal. Bukan juga berarti sang anak tidak memberikan seluruh kemampuan yang ia miliki. Ajari mereka untuk mengakui, bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Di sana-sini, sepanjang kehidupan, mereka akan menemukan kekurangan. Dan tidak ada yang salah dengan kekurangan itu.

4. Fokus pada proses

Yakinkan bahwa seseorang tidak bisa menang dan tidak bisa kalah, kalau mereka tidak berusaha. Dengan membantu anak Anda fokus dalam prosesnya, akan membantu anak menghadapi hasil akhir, bahkan jika akhirnya ia harus kalah. Yang terpenting adalah fokus mengerjakan dan berusaha.
Sumber : www.tabloidnova.com

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.