Cara Mengurangi Asupan Gula, Lemak, dan Garam
Baturaja Radio - Tahukah Anda, apa kontributor terbesar dari diet tidak sehat? Jawabannya adalah asupan gula, lemak, dan sodium (garam) yang berlebihan dan berdampak pada penyakit kronis.
Terlalu banyak mengkonsumsi gula dan lemak dapat menyebabkan kenaikan berat badan, peningkatan kadar kolesterol, dan masalah kesehatan lainnya. Sedangkan sodium yang berlebihan dapat menyebabkan retensi cairan dan tekanan darah tinggi yang menempatkan tekanan ekstra pada sistem peredaran darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung, gagal jantung, stroke, gagal ginjal, dan masalah kesehatan lainnya.
Mengurangi konsumsi garam, gula, dan lemak dalam menu harian Anda memang tidak mudah, ya. Apalagi untuk masyarakat Indonesia yang terbiasa mengkonsumsi hidangan berlemak dan asin (makanan padang, manado, batak, dan lainnya). Jadi, jika asupan tiga bahan ini harus dikurangi, sepertinya cukup menjadi tantangan tersendiri buat Anda, ya?
Tapi, jika Anda berhasil melaluinya, kemungkinan besar Anda akan terbebas dari puluhan penyakit kronis. Terutama untuk mereka yang usianya lebih tua atau dalam kondisi medis tertentu.
Kabar baiknya, berikut solusi untuk mengganti kehadiran gula, lemak, dan garam.Yakni, bumbu dan rempah-rempah.
Bumbu dan Manfaatnya
Herbal dan rempah-rempah tidak hanya makanan rasa tanpa kalori tambahan. Menurut berbagai jurnal medis seperti Current Medicinal Chemistry, Journal of Nutritional Biochemistry, dan Current Cardiology, bumbu ini juga mengandung senyawa yang dapat mengurangi gejala tertentu atau mencegah penyakit.
Sebut saja, bawang putih, kemangi, jintan hitam, cengkeh, kayu manis, thyme, jahe, daun salam, mustard, dan rosemary. Semuanya memiliki sifat obat dan terapi.
Gunakan Setiap Hari
Menggunakan herbal dan rempah-rempah tidak berarti Anda harus membuat makanan yang rumit.Anda cukup menambahkan bumbu ini pada menu masakan sederhana sehari-hari.
Misalnya, dengan mencampur cacahan bawang putih, basil, minyak zaitun, dan jus lemon sebagai dressing salad buatan sendiri. Daun ketumbar, daun bawang, mint atau kemangi pada salad atau sandwich. Kayu manis dan pala pada oatmeal atau roti panggang. Peterseli dan daun bawang ke dalam orak-arik telur.
Pembelian, Penyimpanan, dan Kualitas
Tumbuhan rempah-rempah ini sangat mudah ditemukan di Indonesia. Jika Anda berniat ingin menanamnya di halaman rumah, itu akan sangat bagus sekali. Karena, salah satu pengolahan rempah-rempah yang baik adalah ketika mereka masih dalam kondisi yang segar.
Jika Anda membelinya di tukang sayur atau swalayan, pilihlah rempah yang memiliki aroma kuat, bebas dari serangga, tidak layu, berjamur, atau berlendir.
Untuk memperpanjang usia rempah-rempah, bungkus batangnya dalam handuk atau kertas basah dan tempatkan di kantong plastik di dalam lemari es. Pastikan untuk mencuci sebelumnya disimpan atau digunakan.
Jika Anda membeli bumbu kering, periksa tanggal pembuatan, tanggal kadaluarsa, dan tanggal pembelian.
Setelah kemasan dibuka, setidaknya Anda bisa menggunakannya maksimal enam bulan saja.
Perlu diingat, rempah segar biasanya memiliki aroma yang lebih kuat, berbeda dengan bumbu kering.
Anda sangat tidak disarankan untuk membeli bumbu basah yang ada di pasar, karena rentan terjangkit bakteri dan menggunakan penyedap rasa juga pengawet makanan.
Sumber : www.tabloidnova.com
Tidak ada komentar