Beli Hewan Kurban Bermerek “S”
Baturaja Radio - Masyarakat yang akan membeli hewan kurban dianjurkan agar memilih hewan ternak yang sudah beri merek “S” sebagai tanda hewan kurban yang sudah diperiksa Dinas Peternakan dan Perikanan OKU.
Hal itu dikatakan Kasi Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Ogan Komering Ulu Arpan SP kepada pers Senin (15/10/2-12).
"Harus lebih teliti saat memilih hewan. Jika hendak membeli hewan pilihlah, hewan kurban yang sudah lulus pemeriksaan dari Dinas Peternakan dan perikanan OKU," imbuh Arpan.
Ia menambahkan sebagai tanda hewan yang telah lulus pemeriksaan antara lain, tubuh hewan diberi tanda "S" dan selain itu, hewan kurban tersebut juga akan dilengkapi dengan surat sehat hasil dari pemeriksaan dinas terkait.
Pada kesempatan itu Kasi Keswan juga menghimbau para pedagang hewan kurban, agar hati-hati membeli hewan kurban baik sapi maupun kambing dari luar Kabupaten OKU.
Sebaiknya, ia menanyakan surat sehat hewan dari intansi daerah asal hewan ternak kurban. Untuk penyakit yang perlu diwaspadai pembeli hewan kurban, di antaranya penyakit zoonosis atau penyakit menular ke manusia.
Misalnya, penyakit amstrak, zoonosis, sapi gila, prosilosis, penyakit keguguran, Menurut Arpan, penyakit tersebut memang belum ditemukan di Kabupaten OKU. Namun meski demikian tetap harus di waspadai, untuk itu dalam waktu dekat pihak terkait segera akan melakukan sidak pemeriksaan kesehatan hewan kurban yang ada di OKU.
Pantauan dilapangan, aktivitas jual beli hewan kurban sapi maupun kambing sudah mulai marak di Baturaja OKU. Kambing dijual dengan harga berkisar Rp 2 juta -Rp 2,5 juta per ekor.
Sedangkan untuk sapi dijual Rp 6 juta- Rp 7,5 juta perekor tergantung dengan besar (taksiran berat badan sapi) kurban yang diinginkan. Seperti dituturkan salah seorang pedagang hewan kurban , selama tiga hari terakhir sudah terjual delapan hewan kurban.
Sumber : palembang.tribunnews.com
Hal itu dikatakan Kasi Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Ogan Komering Ulu Arpan SP kepada pers Senin (15/10/2-12).
"Harus lebih teliti saat memilih hewan. Jika hendak membeli hewan pilihlah, hewan kurban yang sudah lulus pemeriksaan dari Dinas Peternakan dan perikanan OKU," imbuh Arpan.
Ia menambahkan sebagai tanda hewan yang telah lulus pemeriksaan antara lain, tubuh hewan diberi tanda "S" dan selain itu, hewan kurban tersebut juga akan dilengkapi dengan surat sehat hasil dari pemeriksaan dinas terkait.
Pada kesempatan itu Kasi Keswan juga menghimbau para pedagang hewan kurban, agar hati-hati membeli hewan kurban baik sapi maupun kambing dari luar Kabupaten OKU.
Sebaiknya, ia menanyakan surat sehat hewan dari intansi daerah asal hewan ternak kurban. Untuk penyakit yang perlu diwaspadai pembeli hewan kurban, di antaranya penyakit zoonosis atau penyakit menular ke manusia.
Misalnya, penyakit amstrak, zoonosis, sapi gila, prosilosis, penyakit keguguran, Menurut Arpan, penyakit tersebut memang belum ditemukan di Kabupaten OKU. Namun meski demikian tetap harus di waspadai, untuk itu dalam waktu dekat pihak terkait segera akan melakukan sidak pemeriksaan kesehatan hewan kurban yang ada di OKU.
Pantauan dilapangan, aktivitas jual beli hewan kurban sapi maupun kambing sudah mulai marak di Baturaja OKU. Kambing dijual dengan harga berkisar Rp 2 juta -Rp 2,5 juta per ekor.
Sedangkan untuk sapi dijual Rp 6 juta- Rp 7,5 juta perekor tergantung dengan besar (taksiran berat badan sapi) kurban yang diinginkan. Seperti dituturkan salah seorang pedagang hewan kurban , selama tiga hari terakhir sudah terjual delapan hewan kurban.
Sumber : palembang.tribunnews.com
Tidak ada komentar