Tiket KA H-7 Terjual Habis
Baturaja Radio - Stasiun Kereta Api (KA) Tiga Gajah, Baturaja, Ogan Komering
Ulu (OKU), mencatatkan tiket KA angkutan arus mudik Lebaran yang
terhitung sejak H-7 sudah terjual habis.
Kepala Stasiun KA Tiga Gajah Baturaja Amancik menyampaikan, penjualan tiket Lebaran melalui rel tiket sistem (RTS) yang dibuka sejak beberapa waktu lalu dan telah menjual habis tiket arus mudik Lebaran 1433 Hijriah terhitung sejak H-7. “Dengan adanya sistem penjualan tiket berupa RTS, bisa dipesan jauh-jauh hari. Akan tetapi,untuk tiket kereta saat ini masih berjalan normal, bahkan tetap ada yang kosong,” kata Amancik.
Menurut dia, demi kenyamanan penumpang, pihak KA memberlakukan satu kursi satu penumpang untuk semua jenis kereta api. “Sebelumnya hanya kereta api kelas bisnis dan eksekutif,tetapi saat ini diberlakukan juga untuk kelas ekonomi yang sebelumnya masih diberi toleransi satu gerbong diisi melebihi kapasitas, tapi tetap memperhatikan kenyamanan,”ungkap Amancik.
Dia menyebutkan, tiket yang terjual habis berupa KA ekonomi dan ekonomi AC sebanyak 579 kapasitasnya. Adapun untuk angkutan arus balik terhitung hingga H+7 lebaran baru terjual sekitar 60% yang disediakan. “Memang membicarakan animo pengguna jasa angkutan kereta api saat ini terbilang cukup tinggi, tetapi dengan adanya kebijakan setiap gerbong terisi 100%, maka masyarakat yang tidak mendapatkan tiket, dianjurkan untuk menggunakan jasa angkutan lain,”ucapnya.
Dalam mengantisipasi lonjakan penumpang pada angkutan Lebaran mendatang, Amancik menegaskan, tidak ada kereta sapu jagat,yang ada penambahan gerbong transformasi ekonomi AC dengan kapasitas penumpang 103 tempat duduk. Adapun tarif yang diberlakukan Rp85.000 per tiket.
Tiket Naik 70%–95%
Amancik menambahkan, untuk angkutan Lebaran, pihak PT Kereta Api melakukan kenaikan harga tiket berkisar 70%–95% dari harga normal. Ini berlaku untuk kelas bisnis dan kelas eksekutif,sementara KA ekonomi tetap tarif normal. Dia menguraikan, tarif normal tiket KA kelas bisnis Rp80.000 mengalami kenaikan menjadi Rp150.000.
Sedangkan, untuk KA kelas eksekutif,harga tiket normal Rp130.000 naik menjadi Rp200.000 per tiketnya, baik untuk rute Baturaja–Palembang ataupun Baturaja– Tanjung Karang. Sementara, rangkaian kereta terdiri atas empat gerbong KA ekonomi, 1 gerbong KA makan dan 1 KA ekonomi AC, kemudian 3 gerbong KA eksekutif dan 3 gerbong KA bisnis. Terpisah, Manajer Humas PT KA Divre III Sumsel Jaka Jarkasih mengatakan,untuk skala besar penjualan tiket lebaran melalui RTS sudah terjual habis untuk H-7 hingga H+7.
Walau demikian, pihaknya tetap menyediakan tiket bagi calon penumpang yang membeli di stasiun berkisar 25%. “Ini sengaja kita berlakukan agar calon penumpang dapat terakomodasi dengan baik. Dalam pelayanan, kita terus mengedepankan kenyamanan dan keamanan bagi penumpang,” ujar Jaka. Sementara itu Eko,30,pemesan tiket mudik Lebaran yang ditemui di stasiun mengatakan telah memesan tiket beserta keluarganya untuk mudik ke tanah kelahirannya di Palembang.
“Saya sengaja tahun ini mudik lebaran menggunakan kereta karena masih menyesuaikan dengan pekerjaan. Saya libur kerja H-3, sementara kalau kita memesan kendaraan biasanya di jalan suka macet,” akunya sambil mengatakan, harga tiket yang dibeli sudah menggunakan tarif islah.
Kepala Stasiun KA Tiga Gajah Baturaja Amancik menyampaikan, penjualan tiket Lebaran melalui rel tiket sistem (RTS) yang dibuka sejak beberapa waktu lalu dan telah menjual habis tiket arus mudik Lebaran 1433 Hijriah terhitung sejak H-7. “Dengan adanya sistem penjualan tiket berupa RTS, bisa dipesan jauh-jauh hari. Akan tetapi,untuk tiket kereta saat ini masih berjalan normal, bahkan tetap ada yang kosong,” kata Amancik.
Menurut dia, demi kenyamanan penumpang, pihak KA memberlakukan satu kursi satu penumpang untuk semua jenis kereta api. “Sebelumnya hanya kereta api kelas bisnis dan eksekutif,tetapi saat ini diberlakukan juga untuk kelas ekonomi yang sebelumnya masih diberi toleransi satu gerbong diisi melebihi kapasitas, tapi tetap memperhatikan kenyamanan,”ungkap Amancik.
Dia menyebutkan, tiket yang terjual habis berupa KA ekonomi dan ekonomi AC sebanyak 579 kapasitasnya. Adapun untuk angkutan arus balik terhitung hingga H+7 lebaran baru terjual sekitar 60% yang disediakan. “Memang membicarakan animo pengguna jasa angkutan kereta api saat ini terbilang cukup tinggi, tetapi dengan adanya kebijakan setiap gerbong terisi 100%, maka masyarakat yang tidak mendapatkan tiket, dianjurkan untuk menggunakan jasa angkutan lain,”ucapnya.
Dalam mengantisipasi lonjakan penumpang pada angkutan Lebaran mendatang, Amancik menegaskan, tidak ada kereta sapu jagat,yang ada penambahan gerbong transformasi ekonomi AC dengan kapasitas penumpang 103 tempat duduk. Adapun tarif yang diberlakukan Rp85.000 per tiket.
Tiket Naik 70%–95%
Amancik menambahkan, untuk angkutan Lebaran, pihak PT Kereta Api melakukan kenaikan harga tiket berkisar 70%–95% dari harga normal. Ini berlaku untuk kelas bisnis dan kelas eksekutif,sementara KA ekonomi tetap tarif normal. Dia menguraikan, tarif normal tiket KA kelas bisnis Rp80.000 mengalami kenaikan menjadi Rp150.000.
Sedangkan, untuk KA kelas eksekutif,harga tiket normal Rp130.000 naik menjadi Rp200.000 per tiketnya, baik untuk rute Baturaja–Palembang ataupun Baturaja– Tanjung Karang. Sementara, rangkaian kereta terdiri atas empat gerbong KA ekonomi, 1 gerbong KA makan dan 1 KA ekonomi AC, kemudian 3 gerbong KA eksekutif dan 3 gerbong KA bisnis. Terpisah, Manajer Humas PT KA Divre III Sumsel Jaka Jarkasih mengatakan,untuk skala besar penjualan tiket lebaran melalui RTS sudah terjual habis untuk H-7 hingga H+7.
Walau demikian, pihaknya tetap menyediakan tiket bagi calon penumpang yang membeli di stasiun berkisar 25%. “Ini sengaja kita berlakukan agar calon penumpang dapat terakomodasi dengan baik. Dalam pelayanan, kita terus mengedepankan kenyamanan dan keamanan bagi penumpang,” ujar Jaka. Sementara itu Eko,30,pemesan tiket mudik Lebaran yang ditemui di stasiun mengatakan telah memesan tiket beserta keluarganya untuk mudik ke tanah kelahirannya di Palembang.
“Saya sengaja tahun ini mudik lebaran menggunakan kereta karena masih menyesuaikan dengan pekerjaan. Saya libur kerja H-3, sementara kalau kita memesan kendaraan biasanya di jalan suka macet,” akunya sambil mengatakan, harga tiket yang dibeli sudah menggunakan tarif islah.
Sumber : seputar-indonesia.com
Tidak ada komentar