Pasang Iklan Berbayar Disini

Pasang Iklan Berbayar Disini

Dishub Kesulitan Tertibkan Angkutan Liar

Baturaja Radio - Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), mengaku kesulitan untuk menertibkan angkutan liar yang makin marak. Dishub sudah sering melakukan penertiban terhadap sopir dan angkutan liar, namun, saat penertiban petugas di lapangan kesulitan dalam pembuktian.

Kepala Dishub OKU Firmansyah mengatakan, sopir angkutan liar saat dirazia tidak mengakui sedang mengangkut penumpang,melainkan carteran atau mengantar keluarga. Alasan tersebut cukup menyulitkan petugas untuk menindak sopir angkutan liar tersebut. “Mereka itu (sopir angkutan liar) banyak alasan. Bahkan sewaktu terjaring razia mereka mengaku rombongan keluarga, carteran dan tidakan itu kadang dibenarkan oleh penumpang. Hal inilah yang buat kita sulit untuk melakukan penindakan,”kata Firmansyah saat dihubungi melalui telepon seluler menanggapi maraknya angkutan liar di Bumi Sebimbing Sekundang.


Kendati demikian Firmansyah menegaskan, kedepan pihaknya akan terus melakukan penertiban terhadap mobil angkutan liar. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian dalam hal ini Satuan Polantas Polres OKU, untuk menelakukan penertiban. “Ini tetap jadi perhatian kita, bahkan kita akan menindak tegas para sopir angkutan liar. Kita akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian guna menertibkan mereka,”kata dia.

Sementara itu, sejumlah sopir travel resmi di Baturaja, OKU,Pendi,mengeluhkan maraknya angkutan liar di area tersebut. Keluhan para sopir ini bukan tanpa alasan, sebab kehadiran angkutan liar dinilai menyerobot penumpang sehingga mengurangi pendapatan.“ Saya kira bukan hanya saya yang resah. Sopir trevel lain juga resah karena pendapatan kami menurun,” kata Pendi.

Sopir travel rute Baturaja- Palembang, Kandar, mengatakan, mereka tidak dapat berbuat banyak dengan maraknya angkutan liar. Mereka hanya berharap kepada pemerintah, mengambil tindakan tegas menertibkan angkutan liar.

“Kalau dibiarkan, berarti pemerintah tidak adil.Kami ini travel resmi,banyak yang kami bayar mulai dari pajak, ker mobil hingga trayek mobil kami bayar. Sedangkan mobil liar tidak sebanyak itu yang dibayar,” kata Kandar sambil menambahkan, jika dibiarkan mereka,sopir resmi akan terus merugi karena kehilangan penumpang. Memang dalam menggaet penumpang, angkutan liar banyak pilihan jenis mobil mewah seperti Toyota Avanza, Innova,IVP,dan Xenia.

Untuk patokan biaya mereka (angkutan liar) berani bertarung harga, yang hanya berselisih Rp5.000 dengan travel yang menggunakan mobil colt atau L-300, yakni semua jenis mobil Rp50.000 per/orang. Pantauan di lapangan, para kendaraan angkutan liar biasa mangkal di tempat strategis.
sumber : seputar-indonesia.com

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.